Haflah MAS Khairul Ummah




  Haflah atau biasanya orang menyebutnya dengan wisuda merupakan prosesi tahap terakhir sekolah Menengah atas. Moment pada saat ini merupakan moment yang bisa dikatakan sedih bisa dikatakan senang, mengapa bisa dibilang begitu?sebab di moment inilah kita terakhir kalinya berjumpa dengan guru-guru kita di sekolah bukan berjumpa untuk selamanya tapi, sementara waktu ini saja. Sebab yang namanya mantan guru itu tidak ada,boleh kalian mengatakan ”dia itu mantan gw Luh pas dulu”  tapi jika kalian mengatakan ”beliau mantan guruku pas dulu”.  Jika kalian mengatakan itu sangat salah besar sekali, sebab mengapa? Yang,namanya mantan pacar boleh ada, tetapi tidak dengan mantan guru,guru gk ada yang namanya mantan guru, walaupun guru itu mengajarkan lu itu satu huruf,itu sudah menjadi guru lu. Stop mengatakan bahwa,mantan guru itu ada coba hilangkan perkataan itu lalu ganti dengan Khidmah kita kepada guru.
  Rangkaian demi rangkaian sudah terlewati dalam acara wisuda MAS Khairul Ummah,banyak sekali penampilan mulai dari Hadroh,peserta nadhom imriti, peserta nadhom Alfiah,sambutan bahasa Arab dan Inggris dan masih banyak lagi, nasehat yang saya ambil dalam acara wisuda ini yaitu dari mudir Diniyah Khairul Ummah yakni, KH Ishomuddin beliau mengatakan ”berapa banyak ilmu kalian,berapa banyak kepintaran kalian,jika kalian tidak bisa dan tidak mampu berkhidmat kepada guru kalian sama saja itu kosong”. Sangat menyentuh sekali bagi saya sebab mengapa? Sebab di nasehat Ishomuddin beliau tidak butuh santri yang pintar, tetapi cukup dengan berkhidmat kepada guru beliau sudah sangat bersyukur sekali, karena di dunia ini sidah banyak orang yang pintar,cerdas,banyak harta,tapi dia lupa akan adab akan akhlak dll. Sebab nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah turun ke bumi,tidak lain dan tidak bukan menyempurnakan akhlak manusia. ”Sesungguhnya aku diutus ke bumi yakni untuk menyempurnakan akhlak manusia.”  seberapa jelek akhlak manusia pada zaman dahulu, jikalau nabi Muhammad SAW tidak diutus oleh Allah SWT,tidak tahu lagi dunia ini semacam apa nantinya.
   Nasehat terakhir yakni Abi dan Umi. Abi menyampaikan nasehat yang beliau Abi termotivasi dari nasehat KH Ishomuddin,yang diatas Abi menyuruh kita agar kita itu tidak menengok kanan dan kiri kita,sebab  mengapa alasan Abi menyuruh kita seperti itu? Sebab Abi pas dulunya seperti itu. Kita santrinya Abi diceritakan sedikit kisah nya Abi jadi,Abi pas dulunya itu seperti kita orang yang sedang menuntut ilmu Abi pertama kali mondok nya beliau hanya membawa uang sedikit mungkin bisa dibilang sepeser pun,dan hanya membawa beras dan rokok untuk kyai nya, Abi belajar dengan sungguh-sungguh karena sebab Abi yakin suatu saat akan bisa mengubah nasib keluarga Abi. Dan Abi punya sodara laki-laki yang sudah menikah dan sudah punya anak 3,Abi tidak melihat kanan kiri Abi tetap fokus pada keyakinan-nya belajar terus menerus Abi,sampai ketika sudah selesai Abi belajar Abi menikah dengan umi HJ Haryanti dan Abi darisitulah Abi banyak Rizqi dan bisa mempunyai anak lebih dari kakaknya. 
   Sudah dulu cukup sekian dari saya nasehat-nasehat dari guru-guru kita kurangnya dari saya lebihnya dari Allah.

Postingan populer dari blog ini

Tujuan & Alasan

Titipkan Rin-Du pada Hujan

MAHASISWA YANG LUPA AKAN KEKUASAAN